Saudaraku,…
Setiap
muslim harus selalu menyiapkan dirtinya menghadapi pergolakan yang terjadi di
dunia, apapun itu. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Demikian juga kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan
saudara-saudara kita atau lingkungan tempat tinggal kita.
Islam
menuntut
setiap muslim untuk selalu bersiaga terhadap keadaan apapun yang akan terjadi.
Bagian utama dari kesiagaan tersebut adalah senantiasa bersyukur dalam keadaan
apapun. Seorang muslim selayaknya tidak hanya bersyukur ketika mendapatkan
kesenangan dalam hidup, tetapi semestinya pula mampu bersyukur ketika ia dalam
kepayahan. Berprasangka baiklah kepada Allah. Allah itu Dzat yang
sangat cermat dan teliti dalam rencana-renca-Nya. Apapun yang terjadi dengan Anda,
tetaplah bersyukur kepada Allah dengan kegembiraan yang besar. Tetapi ketika
Anda bersyukur menggunakan lisan dan anggota tubuh Anda, cobalah Anda
mempertimbangkan perasaan
orang-orang di sekitar Anda. Ketika Anda memperoleh pertolongan ketika orang
lain tidak mendapat pertolongan, maka berlakulah bijak untuk menahan
kegembiraan Anda
yang meluap-luap di hadapan mereka.
Di dalam
sebuah riwayat diceritakan Sari al-Suqthi, seorang ulama ahli ilmu tauhid yang
sangat wara' berkata, "Sudah tiga
puluh tahun lamanya aku selalu membaca istighfar, dan baru sekali ini aku
membaca alhamdulillah."
"Bagaimana ceritanya?" tanya
seorang sahabatnya.
"Pada waktu terjadi peristiwa kebakaran di pasar
Baghdad, seseorang dengan tergopoh-gopoh datang menemuiku seraya memberitahukan
bahwa kedaiku selamat. Spontan aku berucap 'Alhamdulillah!' Tetapi, lantas aku
menyesal, karena mensyukuri keberuntunganku sendiri di atas penderitaan orang
banyak."
jawabnya.
Perkataan
Sari al-Suqthi menegaskan kembali kepada kita, betapapun juga perbuatan baik
(bersyukur kepada Allah) semestinya tidak menyakiti perasaan orang lain.
Saudaraku,…
Jika Anda
mampu bersyukur kepada Allah dalam setiap keadaan, itu adalah baik. Tetapi
lebih sangat baik jika Anda
mampu mengatur manajemen
syukur Anda tanpa menyinmggung peraan saudara Anda yang sedang berduka atau
kepayahan dalam hidup.
Semoga
engkau dicintai Allah,
saudaraku!
No comments:
Post a Comment