Saudaraku,…
Secara etimologi akidah berasal dari kata ’aqd yang berarti pengikatan. Akidah
adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, “Dia mempunyai akidah yang benar,” berarti akidahnya bebas dari
keraguan. Akidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan
pembenarannya kepada sesuatu. Adapun makna akidah secara syara’ yaitu, iman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan kepada hari akhir, serta kepada qadar yang
baik maupun yang buruk. Kita menyebutnya sebagai Rukun Iman.
Akidah yang benar adalah fundamen bagi bangunan agama serta merupakan syarat sahnya amal. Bagi anda yang menganggap sepele masalah akidah ini, berhati-hatilah menjaga agama anda. Menjalani kehidupan di dunia ini bukan hanya perkara sulit untuk memperoleh materi duniawi, tapi juga perjuangan yang tidak mudah untuk menegakkan agama yang anda yakini kebenarannya. Keyakinannya terhadap Allah dan kebenaran Islam akan bersentuhan dengan keyakinan lain yang ditimbulkan oleh keruwetan dunia dan godaan-godaan menggiurkan yang akan mengikutinya. Ketika interaksi akidah anda dengan keruwetan dunia semakin meninggi, maka akidah tersebut akan mengalami seranagn yang luar biasa hebat. Dan situlah kemudian akidah anda akan menunjukkan perannya. Apakah bangunan agama anda akan terhempas layaknya bangunan rapuh yang dihempaskan angin puyuh ? Atau sebaliknya, bangunan agama yang anda pelihara, tetap berdiri kokoh tanpa mengalami kerusakan pada setiap sisi dindingnya. Karena itulah, jadikanlah akidah anda sebagai pondasi yang kuat bagi bangunan agama yang anda yakini kebenarannya.
Dan bagian kecil dari usaha Anda untuk memperkuat
pondasi tersebut adalah membersihkan akidah anda kepada sesuatu selain Allah
SWT. Kalau sekali saja anda memiliki kecenderungan yang berlebihan kepada
segala sesuatu selain Allah, maka itulah kelalaian anda yang paling besar.
Sesungguhnya Islam tidak bisa dibangun dengan pondasi seperti itu. Kekuatan
bangunan Islam dimulai dengan pondasi akidah yang mengikat seluruh pikiran dan
segala gerak tubuh kepada allah SWT. Tidak ada yang lain. Bangunan Islam tidak akan
bisa ditegakkan ketika sekejap saja hati kita berpaling sesuatu yang fana,
betapapun itu menyenangkan hati kita.
Saudaraku,…
Allah SWT
berfirman, "Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari
syirik)." (QS. Az-Zumar : 2-3).
Karena
itulah yang menjadi perhatian kita pertama kali adalah menjernihkan segala
bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan kekasih-Nya Muhammad Saw dari segala penyimpangan dan pengingkaran.
Dan itulah yang dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mengabarkan tentang
kebenaran Islam kepada masyarakatnya. Baru kemudian setelah pondasi akidah
sudah tertanam kuat dalam hati, pendidikan mengenai amal perbuatan baik maupun
amal perbuatan buruk dapat kembali dilanjutkan.
Seorang
muslim sekali lagi dituntut untuk membuat pondasi keislamannya menjadi pondasi
paling kuat yang pernah ia kenal maupun yang dikenal orang lain sebelumnya. Jika pondasi akidah anda kuat, maka akan
semakin kuat pula bangunan Islam yang anda dirikan. Dan jika bangunan Islam
anda sangat kuat, maka perjalanan akhirat anda tidak akan terganggu oleh segala
kekacauan dan keruwetan dunia yag mendatangi anda dari segala arah. Tentu saja
Allah juga tidak akan sungkan memberikan pertongan kepada anda, jika demikian
kondisi bangunan Islam anda. Percayalah, saudaraku!
Tulisan ini dikutip dari:
No comments:
Post a Comment