Saturday, May 17, 2014

BERSAHABAT DENGAN ALLAH


Saudaraku,…
Jika seorang manusia mampu menjalin persahabatan dengan sesamanya, bahkan dengan makhluk Allah lainnya, maka sepatutnyalah seorang manusia mampu menjalin persahabatan yang baik dengan Allah. Bersahabat dengan Allah bukanlah sesuatu yang luar biasa, tetapi memang itulah yang semestinya dikerjakan oleh manusia. Tujuannya adalah mencapai kedekatan yang intim dengan Tuhannya. Bukankah tujuan seorang muslim yang paling besar adalah mampu mendekati Allah dengan jarak yang sedekat-dekatnya? Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seorang muslim harus bersahabat dengan Allah.

Lalu bagaimana menjalankan persahabatan dengan Allah? Sebagaimana Anda bersahabat dengan teman-teman Anda, maka sepertu itu pula persahabatan Anda dengan Allah. Hal itu juga berarti bahwa kualitas persahabatan Anda dengan Allah tergantung terhadap pemahaman Anda tentang persahabatan. Jika Anda mampu mengelola persahabatan dengan baik, mungkin Anda juga mampu mengelola persahabatan dengan Allah secara baik pula.

Karena itulah, maka bersahabatlah dengan Allah dengan cara yang paling baik. Semakin baik Anda mengelola persahabatan dengan Allah, maka balasan Allah kepada Anda tentu akan jauh lebih menyenangkan. Percayalah saudaraku!

BERSABAR DALAM KELUARGA


Saudaraku,…
Menciptakan sebuah keluarga yang dipenuhi banyak kebaikan adalah cita-cita yang paling didambakan seorang muslim. Menikah dan membina sebuah keluarga terbaik adalah sunnah Rasulullah Muhammad Saw yang terhitung mudah untuk dikerjakan, tetapi sulit untuk menyempurnakannya.
Dikatakan demikian, karena dari sekian banyak pernikahan, sedikit sekali yang mampu menghadirkan banyak kebaikan. Sebuah pernikahan diawali bersatunya dua pribadi yang bertolak belakang. Pria dan wanita seperti dua sisi mata uang, satu memberikan nilai kepada sisi yang lain. Demikian pula sebaliknya. Bukankah uang itu menjadi bernilai jika kedua sisi berperan optimal? Bukankah uang yang rusak salah sisinya tidak dapat digunakan melakukan pembelian apapun juga?

Ingatlah, saudaraku. Isi kepala orang-orang yang sepakat menikah juga beraneka ragam. Sehingga bukan tidak mungkin kan terjadi pertengkaran atau pertikaian walaupun dalam volume yang kecil. Tetapi jika pertengkaran atau pertikaian tersebut tidak dikelola dengan baik, pertengkaran akan menghancurkan maghligai pernikahan yang agung. Karena dampak hebat seperti itulah, maka dalam setiap keluarga semestinya dipenuhi kesabaran suami istri yang kuat.

Seorang istri mestinya mampu bersabar terhadap perlakuan dan sikap yang tidak menyenangkan dari si suami. Seorang suami juga selayaknya mampu bersabar terhadap terhadap sikap tidak menyenangkan dari sang istri. Jangan terlampau mudah membawa perasaan dalam urusan rumah tangga. Jangan terlampau mudah sakit hati oleh kata-kata tidak menyenangkan yang diucapkan pasangan hidup Anda. Dan jangan pula mudah mengucapkan kata-kata kasar akibat rasa sakit hati yang Anda rasakan. Terimalah apapun sikap pasangan Anda dengan ikhlas. Ini adalah ujian Allah untuk Anda. Bersabarlah dan bersabarlah, saudaraku. Dan jika mulai terasa berat, mengadulah kepada Allah SWT, hanya kepada Allah. Jangan Anda berbagi kesedihan dalam rumah tangga kepada manusia, karena itu akan menambah bagi Anda. Jika Anda minta pertolongan Allah, Allah akan memberi pertolongan kepada Anda. Bukankah Anda masih percaya Allah SWT mampu melembutkan hati manusia yang paling keras sekalipun? Maka berbagilah kepada Allah, jika hidup Anda terasa berat untuk Anda pikul sendiri.

Saudaraku,..
Diceritakan pada zaman dahulu tinggalah seorang saleh. Ia mempunyai saudara saleh yang bertempat tinggal berjauhan. Saudaranya tersebut mengunjungi saudaranya tiap tahun sekali, dan pada suatu hari ketika ia berkunjung ke rumah saudaranya dan mengetuk pintu rumahnya, ditanya oleh istri saudaranya, "Siapa?"

Jawabnya, "Saudara dari suamimu, datang untuk berkunjung."

Istri saudaranya itu berkata, "Ia masih pergi mencari kayu, semoga tidak dikembalikan oleh Allah." Lalu, ia memaki-makinya.

Kemudian tidak lama datanglah saudaranya itu mendapat seikat kayu yang dipikulkan pada harimau, ia berkata pada harimau itu:
"Pergilah, semoga Allah memberkahi kamu."

Kemudian dipersilahkan saudaranya untuk masuk ke rumah, sedang istrinya terus memaki-maki padanya, tetapi tidak dijawab walau sepatah kata pun, sehingga dihidangkan makanan dan makan bersama saudaranya. Setelah itu ia minta izin untuk kembali dan tidak henti-hentinya memikirkan tentang kesabaran saudaranya terhadap istrinya yang seperti itu.

Kemudian di tahun yang berbeda saudaranya itu berkunjung kembali, dan ketika sampai di rumah dan mengetuk pintu, ditanya oleh istrinya, "Siapa?"

Jawabnya, "Aku saudara suamimu datang untuk berkunjung."

Maka disambut oleh istrinya, "Selamat datang," dan dipersilahkan untuk menunggu suaminya yang sedang mencari kayu dan dipuji-puji kebaikan suaminya itu, maka tidak lama kemudian datanglah suaminya memikul kayu di atas punggungnya, kemudian kepada saudaranya yang datang sambaing itu dipersilahkan masuk, dan sesudah makan bersama ia bertanya tentang hal dahulu ketika itu harimau membawa kayuya, dan kini kayu terpaksa dipikulnya sendiri.

Jawabnya, "Hai saudaraku, istriku yang cerewet dahulu itu telah meninggal dunia, dan karena saya sabar atas kecerewetannya, Allah mendatangkan harimau untuk membantuku dalam mencari kayu, kemudian ketika aku telah diganti oleh Tuhan dengan istri yang baik budi ini, sudah tidak ada lagi harimau itu. Kini terpaksa aku harus memikulnya sendiri kayuku itu."

Saudaraku,…
Kisah ini menunjukkan betapa Allah tidak pernah menjauhkan kasih sayang-Nya dari orang-orang yang mampu bersabar menghadapi keburukan pasangan hidupnya. Orang-orang beriman adalah orang-orang yang menjadikan sabar sebagai kecintaan hidupnya. Merekalah yang akan menjadi cahaya ketika semua pelita telah dipadamkan Allah SWT. Mereka dijaga Allah dari keburukan dunia karena kesabarannya. Maka bersabarlah, saudaraku. Allah SWT akan memberikan banyak kebaikan kepda Anda.

BERPIHAK KEPADA YANG HALAL


Saudaraku,…
Kehidupan adalah sebuah pilihan yang memiliki tanggungjawab tersendiri. Berpihak kepada keburukan memiliki sebuah akibat yang harus diterima pelakunya dan berpihak kepada kebaikan juga memiliki akibat tertentu. Kalau Anda menanam jagung, maka kelak atau sebentar lagi Anda akan memanen jagung. Kalau menanam padi, maka kelak Anda pun akan memanen padi. Demikianlah kehidupan ini terjadi.

Manusia itu sesungguhnya hidup diantara banyak pilihan. Dunia ini telah menghampiri kita menawarkan banyak keyakinan yang dinyatakan sebagai sebuah kebenaran. Dunia juga menawarkan kepada kita berbagai jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Kesemuanya itu terbagi dalam dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu halal dan haram.

Diantara dua pilihan itulah Islam hadir menegaskan batas-batas yang jelas diantara kedua pilihan tersebut. Islam mengajak semua manusia untuk berpihak kepada yang halal dan meninggalkan yang haram tanpa keraguan sama sekali. Dan didalam kehidupan yang banyak dijejali banyak hal yang haram inilah, berpihak kepada yang halal sungguh membutuhkan kekuatan niat yang luar biasa.

Niat tersebut selayaknya disandarkan hanya kepada Allah SWT. Sesungguhnya kekuatan niat seperti ini mampu member energy tambahan untuk tetap istiqomah berpihak kepada yang halal. Jika niat Anda karena mengharapkan ridho Allah, maka Allah SWT akan membantu kita untuk selalu berpihak kepada yang halal. Teguhkanlah niat kita untuk berpihak kepada yang halal diantara banyaknya kesenangan yang diharamkan oleh Allah SWT.

Al-Hasan al-Bashri Rahimahullah suatu ketika pernah berkata, "Ada seorang wanita jalang yang kecantikannya melebihi wanita-wanita seusianya. Dia akan menyerahkan dirinya bila dibayar dengan 100 dinar (425 gram emas). Kemudian ada seorang pria yang melihatnya. Dia merasa kagum dan menginginkan si wanita tadi. Lalu si pria pergi dan bekerja keras membanting tulang dengan tangannya sendiri, sampai akhirnya dia berhasil mengumpulkan uang 100 dinar. Kemudian dia mendatangi si wanita dan berkata kepadanya, "Sungguh engkau telah membuatku kagum, kemudian aku pergi dan bekerja membanting tulang hingga berhasil mengumpulkan 100 dinar."

Si wanita berkata, "Bayarkanlah uang itu pada kepala pelayan agar dicek keaslian dan ditimbang beratnya." Setelah dibayarkan si wanita berkata lagi, "Masuklah." Si wanita itu mempunyai rumah yang dihias dengan indah dan ranjang dari emas. Ketika sudah masuk, "Ayolah," ajak si wanita. Si pria pun bersiap untuk melaksanakan hasratnya, namun saat itu pula dia ingat bagaimana nanti dia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tubuhnya jadi gemetar dan syahwatnya langsung hilang. Maka dia batalkan niatnya dan berkata, "Biarkanlah aku keluar dan pergi dan uang 100 dinar itu ambil saja untukmu!"

Dengan penuh perasaan heran si wanita bertanya, "Ada apa denganmu? Kau telah mengaku pernah melihatku dan kagum padaku serta menginginkan diriku. Kemudian engkau pergi bekerja membanting tulang hingga mengumpulkan 100 dinar, dan setelah engkau bisa mendapatkan aku, kamu kok jadi begini?" Si Pria menjawab, "Tidak ada yang mendorongku dalam hal ini selain rasa takutku kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aku membayangkan bagaimana saat nanti aku akan berdiri di hadapan-Nya mempertanggungjawabkan perbuatanku." Si wanita berkata, "Bila engkau benar demikian, maka tidak ada yang berhak menjadi suamiku selain engkau." Tetapi si pria menanggapinya dengan berkata, "Biarkan aku pergi saja." Si wanita berkata, "Boleh, tetapi kau harus berjanji, bahwa nanti kau akan mengawiniku." Si pria berkata lagi, "Tidak ada janji sampai aku keluar." Si wanita tetap teguh memaksa, "Engkau harus berjanji, demi Allah, bila nanti aku datang kepadamu engkau harus mengawiniku." "Ya, mungkin," jawabnya singkat.

Lalu dia mengenakan pakaiannya kemudian terus pergi menuju negerinya. Dan si wanita pun berangkat meninggalkan dunia hitamnya dengan penuh penyesalan atas segala yang diperbuatnya. Sampai akhirnya ia tiba di negeri si pria itu. Lalu dia bertanya pada orang-orang di sana tentang nama dan alamat si pria itu. Orang-orang berkomentar, "Sekarang ini, sang ratu cantik itu datang sendiri bertanya tentang engkau."

Saat si pria melihatnya, dia terkejut, kemudian kejang lalu mati dan jatuh di hadapan wanita itu. Maka si wanita berkata, "Aku sudah tidak mungkin mendapatkan orang yang satu ini, tapi apakah ia punya seorang kerabat?" Orang-orang menjawab, "Ya, ada, dia punya saudara laki-laki yang miskin."

Si wanita tadi akhirnya berkata pada saudara laki-lakinya, "Aku ingin menikah denganmu, karena aku cinta pada saudaramu". Akhirnya keduanya menikah dan dikaruniai tujuh orang anak."

Saudaraku,…
Cerita di atas saya harap mampu membuka hati kita menguatkan niat untuk selalu berpihak kepada yang halal. Demikianlah yang akan Anda lakukan jika Anda mencintai Allah SWT. Demikianlah yang Anda lakukan jika Anda mencintai kekasih Allah Muhammad Saw. Janganlah Anda bimbang untuk menjauhi kesenangan yang diharankan oleh Allah. Jika Anda mencintai Allah dengan meninggalkan kesenangan yang diharamkan-Nya, maka tidak sungkan lagi memberikan Anda kesenangan yang baik dari sisi-Nya. Dan kesenangan apalagi yang lebih menyenangkan daripada kesenangan yang dipenuhi keberkahan Allah SWT.





Friday, May 9, 2014

BERPEDOMAN PADA AL QUR’AN DAN AS SUNNAH



Aku tinggalkan 2 perkara, yang jika berpegang pada keduanya, ummatku tidak akan sesat selama-lamanya: Al Qur’an dan As Sunnah.
(Rasulullah Muhammad).


Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Agak lama dulu saya memahami hadits tersebut di atas. Apa iya kalo seseorang memegang Kitabullah dan as Sunnah tidak akan susah hidupnya? Tidak akan menderita? Akan hidup bahagia? Akan hidup senang?

Ah masa… Begitu saya berpikir. Waktu demi waktu bergulir. Masa demi masa berjalan. Subhaanallaah… Ternyata benar. Bukan saja di perkara benar dan salahnya saja yang kita pegang al Qur’an dan as Sunnah sebagai pegangan. Bukan saja di urusan halal dan haram yang kita megang al Qur’an dan as Sunnah sebagai pedoman. Bukan saja arah hidup ke kanan dan ke kiri yang kalau kita megang al Qur’an dan as Sunnah kita jadi tidak tersesat. Bukan itu saja. Ternyata secara sederhana bila kita memegang al Qur’an dan as Sunnah, ga usah banyak. 1-2 saja. Subhaanallaah, bener-bener akan melesat.

Contoh. Di dalam al Qur’an ada ayat tentang bangun malam. bahkan ini ayat tidak 1 ayat. Lebih dari 1 ayat. Tapi kemudian seseorang “megang”. Dalam artian, dia mengamalkan ayat bangun malam ini. Dia shalat malam secara istiqamah setiap malam. Saya tidak menyangsikan, kebahagiaan, ketenangan, ketentraman, kekayaan, akan Allah berikan.

Bayangkan tuh. Hanya 1 ayat saja. Yakni ayat tentang bangun malam.

Ada ayat tentang sedekah. Pegang satu dah. Amalkan. Amalkan secara istiqamah, terus menerus, dan ikhlas karena Allah, bukan karena manusia, dan riya. Maka subhaanallaah, ayat ini akan mengangkat pelakunya.

Demikian juga hadits. Hadits itu bertebaran. Memandu kita mulai dari bangun tidur, sampe tidur lagi. Melliputi seluruh kebiasaan Rasul dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Saya pun tidak menyangsikan bahwa jika seseorang hidup dengan berpedoman pada al Qur’an dan as Sunnah, sungguh benar-benarlah dia tidak akan tersesat, tidak akan merugi, tidak akan kacau. Bahkan sebaliknya, bakalan senang dunia akhirat, bahagia lahir batin.
Namun satu hal hebat yang saya kagumi adalah, ada seseorang yang megang ga banyak nih hadits. Hanya 1 saja. Tapi ia jadikan hadits ini sebagai amalan sehari-hari sebagai sunnah Rasul yang ia jalankan, masya Allah, hidupnya terang banget.

Ada yang memegang benar keharusan taat sama orang tua. Birrul walidain. Wuih, sama orang tua, top banget dah. Ia jalankan perintah Allah lewat Rasul-Nya, yang juga ada di al Qur’an selain di as Sunnah. Berbakti sama orang tua. Hidupnya terangkat benar. Ada saja selalu kemudahan dari Allah.

Ada yang memegang sedekah sebagai tolak bala. Nyatanya memang demikian.

Ada yang memegang silaturahim sebagai pembuka rizki. Nyatanya pun memang demikian.

Ada yang memegang shalat dhuha sebagai pakaian di pagi harinya. Masya Allah benar-benar keangkat hidupnya.
Dan lain sebagainya.

Apa yang saya katakan di sini adalah begitu hebatnya al Qur’an dan as Sunnah. Hingga ia meski dijalankan “hanya” 1-2 ayat dan 1-2 hadits saja, kehidupan seseorang sudah akan terangkat.

Tentu saja jangan Saudara bayangkan bahwa kalimat ini jeplak hitam putih hanya 1-2 saja dan ayat serta hadits lainnya tidak terjalani atau tidak dijalani. Tentu saja tidak. Contoh, seseorang yang birrul walidainnya bagus, tentulah menuntut pula persyaratan semua yang wajib-wajib juga terpenuhi; Shalat lima waktu, puasa di bulan suci Ramadhan, zakat dan haji jika mampu.

Akhirnya saya menyadari, bahwa sungguh Maha Benar Allah dan Rasul-Nya. Jika kita mau megang al Qur’an dan as Sunnah, maka hidup kita akan bahagia. Sebagai kewajaran hidup seorang anak manusia, maka wajar sajalah jika ada masalah dalam hidupnya. Namun sebagaimana pegangan anak tangga di tangga yang licin, maka pegangan anak tangga akan menyelamatkannya. Seseorang yang kehidupannya jauh dari al Qur’an dan as Sunnah, juga jauh dari isinya, maka dipastikan kegersangan hidup, kekeringan jiwa, kekacauan berpikir, akan menghantuinya.

Pengen jajal? Coba saja ga usah shalat. Dalam waktu yang lama, ia akan menemukan kegelisahan yang berkepanjangan. Bagaimana dengan yang kafir, yang sama sekali ga shalat? Wuah, itu saya serahkan sama Saudara jawabannya, he he he. Untuk yang ini, let’s discuss ya. Bagaimana dengan yang tidak pernah mengeluarkan sedekah dan zakat? Sungguh akan berpengaruh hebat sekali dalam kehidupannya. Rusak persendian-persendian  hidupnya. Waktunya puasa ga puasa, al Qur’an jarang dibaca, untuk jangka waktu yang panjang, sungguh hati dan pikirannya akan diliputi kekeringan.

Kiranya, tidak ada ruginya hidup dengan al Qur’an. Dan tidak ada ruginya hidup dengan as Sunnah. Apalagi kita-kita ini adalah manusia yang pengen sekali ditolong Allah, dibahagiakan Allah, disenangkan Allah, dijaga Allah. Ya seyogyanya pula turutin omongan orang yang paling disayang Allah, dan yang paling benar kalam-Nya: Berpedomanlah pada al Qur’an dan as Sunnah.

Insya Allah Saudara akan terbantukan dengan serakan materi-materi lain selain di Kanal Ihyaa-us Sunnah ini. Ada Kanal al Qur’an, dan lain sebagainya, yang insya Allah akan saling menyempurnakan materi di setiap kanalnya.

Waba’du, sebagai penutup kajian ini, saya meminta kepada Saudara-Saudara semua meluangkan waktu untuk mendekatkan diri dan keluarga kepada al Qur’an dan as Sunnah. Setiap hari tidak ada hari yang dilewati kecuali membaca al Qur’an dan as Sunnah, meski 1 ayat dan 1 hadits. Baca, pelajari, dan amalkan pelan-pelan. Belilah al Qur’an terjemahan. Belilah buku-buku hadits terjemahan, jika tidak bisa baca kitab hadits aslinya. Hafalkan 1 hari 1 ayat, dan hafalkan 1 hari 1 hadits. Boleh dicoba dari ayat-ayat yang pendek-pendek, dan hadits-hadits yang populer-populer. Al Qur’an dan as Sunnah adalah bukan bacaan biasa. Keduanya adalah bacaan yang mulia.

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

INFO SHADAQAH
 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank Syariah Mandiri         : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                   : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                        : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah        : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah            : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah       : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah    : A/C. 731 34 769
BRI                                         : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.


Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id


DENDAM DAN KEKEJAMAN

Dendam membuat kita menjadi kejam. Hal ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat sendiri keadaan batin kita. Dendam melahirkan kebencia...