Friday, December 26, 2014

BALASAN MENINGGALKAN SHALAT

Saudaraku,…
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa pada suatu hari Rasulullah Muhammad Saw sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis. Ketika Rasulullah Saw melihat pemuda itu menangis, beliau pun bertanya, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkatalah pemuda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."

Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut pemuda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini berubah menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah pemuda itu dan beliau pun berdoa kepada Allah SWT, kemudian mayat itu pun berubah menjadi bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyolatkan mayat tersebut. Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan shalat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."

Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.

Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"

Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjamaah. Dia tidak mau keluarkan zakat hartanya.  Dia tidak mau mendengar nasEhat para ulama.

Maka inilah balasannya.


            

Saturday, December 20, 2014

ALLAH YANG DATANG

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Saudaraku,…
Biasanya kita yang datang kepada orang yang lebih kaya. Ini Allah Yang Maha Kaya yang datang Allah ini yang punya jagad, datang loh menghampiri kita. Ga tanggung-tanggung. Setiap malam. yang kita harapkan, datang membawa apa yang kita inginkan, yang selalu memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan pengabulan atas semua doa menawarkan juga perlindungan. Betapa mahalnya apa yang ditawarkan Allah, ternyata rahasianya harusnya begitu mudah bagi mereka yang beriman: Bangun malam dan kemudian shalat malam.

Tapi manusia ini memang bodoh, bahlul, bin ga ngertilah sebutan cari rizki di siang hari. Kadang sampe mengorbankan waktu malamnya. Juga ia korbankan sabtu minggunya. Sebagai muslim yang harusnya be fadhilah hari Jum’at yang tidak bisa ia ambil sebab ia masih mencari, mengejar dan memungut rizki di hari Jum’at itu. Hari Jum’at sama dengan hari Sepanjang itu juga menjadi ibadah. Namun andai ia tahu kemudahan yang Allah berikan, maka mungkin usaha kerasnya bangun malam, jadi sama kerasnya dengan usahanya di siang hari. Gitu seharusnya.

Ada kalimat kecil yang sering saya ajarkan kepada diri saya, dan kepada siapa yang mau mendengar: Rahasia kecil berburu dunia, bukan di mencari. Namun meminta. Minta sama Allah. Mencari masih ga tahu di mana adanya. Tapi kalo meminta, yang punya nanti yang akan menunjukkan di mana kita harus mencari dan mengambilnya, sehingga energinya tidak besar. Kadang-kadang malah Allah yang mengantarnya!

Jutaan juga manusia mencari dan mengupayakan kesehatan bagi dirinya, tapi siapa yang mencari kesembuhan lewat jalan shalat malam?

Jutaan manusia menginginkan anak yang saleh salehah. Kepengen anaknya gampang diatur, nurut, kalem, tapi juga memiliki prestasi dunia yang bagus, sehat, panjang umur, lagi berbakti sama orang tua. Namun siapa yang kemudian membawa dirinya, membawa keinginannya, dan membawa anak-anaknya,  untuk ruku’, sujud, dan berdoa kepada Allah di malam hari?

Jutaan manusia menginginkan ilmu Allah. Ilmu yang kalau diteteskan-Nya kepada manusia maka Kehendak-Nya di atas segalanya. Ada orang-orang yang susah bener ilmu masuk ada orang yang digampangkan ilmu masuk. Titian ilmu dikejar, sampe kurang S3, masih pula mengikuti pasca doktoral. Kurang pasca doktoral, dititinya lagi disiplin ilmu yang terkorelasi atau bahkan yang berbeda biar tambah mumpuni. Tapi ya ampuuuuuunnnn, buat semakin dekat ke Allah nya, malah makinan engga dekat. Yang punya ilmu datang, untuk DIA bagi ilmu Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya, namun kemudian yang mencari ilmu ini hanya butuh ilmunya tidak butuh Diri-Nya. Akhirnya, sama seperti nasib pencari dunia. Dunia diberikan namun keberkahan dicabut. Begitu pula ilmu. Deretan gelar bererot, melebihi panjangnya kosa kata namanya sendiri. namun kemudian ilmu itu dibuat tiada guna buat dirinya, buat keluarganya, dan terlebih lagi buat akhiratnya.

Jangan menjadi bahagian dari jutaan manusia yang mencari kedudukan, kemuliaan, kekayaan, namun kemudian tidak mengenal Allah, tidak mencari Allah, dan tidak berupaya mendekatkan dirinya kepada Allah. Jangan. Kedudukan yang sebenar-benarnya kedudukan, kemuliaaan yang sebenar-benarnya kemuliaan, dan kekayaan yang sebenar-benarnya kekayaan adalah di sisi Allah, dan dari Allah. Cari di Jalan Allah, dan jangan keluar dari jalannya Allah.

Selamat bertahajjud. Meski ilmunya belum lengkap, tapi semoga Allah menggerakkan Saudara semua untuk bangun malam dan istiqomah. Amin ya Allah. Sebab pada khirnya Allah jugalah yang membuat kita semua bisa bangun malam.

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.


Tulisan ini dikutip dari :htttp://www.kuliah-online.com
Tulisan ini diedit kembali oleh:


INFO SHADAQAH
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank Syariah Mandiri      : A/C. 074 006 5000
BCA                                     : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                 : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                     : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah     : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah           : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah              : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah              : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah      : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah    : A/C. 731 34 769
BRI                                       : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id




Thursday, October 16, 2014

TUJUH CIRI ANAK DURHAKA




Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Saudaraku,…
Berikut ini adalah tujuh cirri-ciri anak yang durhaka kepada orang tuanya.

Pertama, mengatakan “ah” kepada orang tua dan mengeraskan suara di hadapan mereka ketika berselisih dan juga tidak memberikan nafkah kepada orang tua bila mereka membutuhkan.

Kedua, tidak melayani mereka dan berpaling darinya,lebih durhaka lagi bila menyuruh orang tua melayani dirinya dan mengumpat kedua orang tuanya di depan orang banyak dan menyebut-nyebut kekurangannya.

Ketiga, menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau kesal kepada mereka berdua karena suatu hal.


Keempat, membuat kedua orang tua bersedih dengan melakukan sesuatu hal,meskipun sang anak berhak untuk melakukannya tapi ingat,hak kedua orang tua atas diri si anak lebih besar daripada hak si anak.

Kelima, malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena keadaan kedua orang tuanya yang miskin, berpenampilan kampungan,tidak berilmu,cacat atau alasan lainnya.

Keenam, tidak mau berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya.

Ketujuh, duduk mendahului orang tuanya dan berbicara tanpa meminta izin saat memimpin majelis dimana orang tuanya hadir di majelis itu,ini sikap sombong dan takabur yang membuat orang tua terlecehkan dan marah.


"Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka." (QS. Al-Israa' [17] : 23)

Semoga ALLAH memberikan kita anak sholeh dan sholeha, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Aamiin.

Ya ALLAH, ampuni kami semua beserta orang-orang yang mengucapkan 'Aamiin' di kolom komentar maupun yang tidak mengucapkannya, jikalau kami telah durhaka kepada kedua orang tua kami. Aamiin

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.



INFO SHADAQAH
 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank
Syariah Mandiri         : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                   : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                        : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah        : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah            : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah       : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah    : A/C. 731 34 769
BRI                                         : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke :
081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.


Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id

Sunday, October 12, 2014

ASAL MULA KEBENCIAN


Saudaraku,…
Dari manakah timbulnya kebencian? Kalau kita semua membuka mata memandang, akan nampak jelas bahwa benci timbul karena si aku merasa dirugikan, baik dirugikan secara lahiriah, misalnya dirugikan uang, kedudukan nama dan sebagainya, maupun dirugikan secara batiniah, seperti dihina, dibikin malu dan sebagainya. Karena merasa dirugikan, maka timbullah kemarahan yang melahirkan kebencian.

Kebencian ini seperti racun menggerogoti batin kita, menuntut adanya pembalasan, ingin mencelakakan orang yang kita benci, menimbulkan perasaan sadis yang dapat dipuaskan oleh penderitaan dia yang kita benci sehingga tidak jarang mendatangkan perbuatan-perbuatan kejam yang kita lakukan terhadap orang yang kita benci demi untuk memuaskan dendam!

Kebencian ini dipupuk oleh pikiran yang bekerja dan yang sibuk terus, mengoceh, menilai, mendorong, menarik, mengendalikan. Kadang-kadang pikiran membenarkan kebencian dengan berbagai dalih, kadang-kadang pula menyalahkan. Terjadilah konflik batin ini memboroskan energi batin. Pemborosan energi batin ini memupuk dan memberi kelangsungan kepada kebencian itu, karena pikiran bekerja terus mengingat-ingat dan meng hidupkan segala hal yang terjadi, yang merugikan kita dan mendatangkan kebencian itu. Padahal kebencian itu adalah aku sendiri, kebencian adalah pikiran itulah! Pikiran menciptakan aku dan karena aku dirugikan, timbullah benci. Jadi benci dan aku tidaklah terpisah.

Kalau pikiran tidak bekerja untuk menilai, kalau yang ada hanya Pengamatan terhadap kebencian itu, berarti pikiran menjadi hening, pengamatan tanpa penilaian terhadap kebencian, maka kebencian akan kehilangan daya gerak, akan kehilangan pupuk, kehilangan kelangsungan yang dihidupkan oleh pikiran yang menilai-nilai. Dan kalau sudah begitu, maka kemarahan, kebencian akan lenyap dengan sendirinya, seperti api yang kehabisan bahan bakar. Pikiran yang mengingat-ingat dan menilai-nilai itulah merupakan bahan bakar. Baik kebencian itu merupakan kebencian perorangan, kebencian demi suku, demi bangsa, dan sebagainya, pada hake katnya adalah sama, karena di situ tentu terkandung si aku yang merasa dirugikan. Si aku dapat berkembang menjadi sukuku, bangsaku, agamaku, keluargaku, dan selanjutnya.



Tulisan ini disarikan dari :
Cerita silat karya ASMARAMAN S / KHO PING HOO



DENDAM DAN KEKEJAMAN

Dendam membuat kita menjadi kejam. Hal ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat sendiri keadaan batin kita. Dendam melahirkan kebencia...