Wednesday, January 31, 2024

DENDAM DAN KEKEJAMAN

Dendam membuat kita menjadi kejam. Hal ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat sendiri keadaan batin kita. Dendam melahirkan kebencian dan kebencian inilah yang memungkinkan perbuatan kejam karena kebencian membuat kita ingin melihat yang kita benci itu menderita sehebat mungkin! Dan kebencian merupakan suatu penyakit. Jangan dikira bahwa setelah orang yang dibencinya lenyap, lalu kebencian itu pun akan berakhir atau lenyap dengan sendirinya. Kebencian itu akan tetap ada di batin, tinggal me nanti bahan bakarnya saja untuk dapat berkobar lagi. Tentu sekali waktu akan muncul bahan bakar itu yang berupa orang atau golongan yang akan dibencinya lagi.

Karena kebencian adalah penonjolan ke-akuan yang paling parah, kebencian timbul karena si aku merasa dirugikan sehingga timbul dendam dan benci yang membuat si aku ingin sekali melihat yang dibenci itu menderita dan “terbalas”.

 

 >> KHO PING HOO

Thursday, January 18, 2024

CINTA TAK BUTUH ALASAN

Adakah alasan bagi kita untuk tidak berbuat baik bagi orang lain? Bahkan untuk berbuat baik, kita tak memerlukan sebuah alasan apa pun. Karena cinta pada sesama tidak membutuhkan pertimbangan, apalagi kalkulasi untung dan rugi. Kasih sayang semestinya mengalir begitu saja, seperti air dari mata air yang berbondong-bondong terjun ke lautan.

Bahkan kita ini bagai ikan kapas yang berenang-renang dalam samudra cinta. Kita terselimuti cinta. Kita terbasahi cinta. Tarikan dan hembusan nafas adalah air cinta.  Sayang, sebuah kasih tak selalu begitu saja memancar dari diri kita.


Sebuah cinta tak gampang terserap oleh diri kita. Acapkali kita bentengi diri dengan pikiran yang berusaha membenarkan dan mencari-cari alasan di balik semua anugerah yang ada ini. Seringkali pikiran menjadi batu penghambat gemericik air itu: pikiran yang penuh pamrih dan prasangka.



HANYA TENTANG CINTA

Saudaraku,…

Kulihat kotamu sungguh sangat indah. Di mana-mana kulihat bunga yang semerbak harum mengelilingi kokohnya bangunan yang menjulang tinggi. Penghuninya pun sangat menyenangkan. Mereka tersenyum ramah ketika aku menyapa mereka atau ketika aku diam saja.  Bahkan ketika aku tidak bereaksi apapun terhadap keramahan mereka. Ini hanya tentang cinta yan tumbuh sangat subur ketika semua hati menjadi gersang. Cinta telah berkembang jauh memberikan kesuburan pada setiap pijakan kaki para pecinta. Cinta telah meninggalkan jejak yang tidak dapat terhapus oleh banyaknya kebencian dan ketakutan yang dilahirkan manusia.

Engkau pernah berkata kalau Tuhanmu memberikan cahaya pada setiap pijakan yang engkau lalui. Dan aku pun pernah berujar kepadamu kalau Tuhanku tidak pernah menjauh dariku. Kemudian kita sepakat membangun keindahan diantara perbedaan dan pertentangan yang muncul ke permukaan. Ini hanya tentang cinta yang melintasi semua perbedaan dan pertentangan diantara banyaknya keyakinan yang membentang.

Ini hanya tentang cinta yang tidak terikat oleh kemeriahan dan kemewahan dunia. Ini bukanlah tentang pertikaian diantara dua kubu yang mencari pembenaran untuk dirinya sendiri. Ini juga bukanlah tentang perbedaan dan permusuhan yang memudarkan cahaya terang di dunia cinta, hanya tentang cinta.

 

 

TRI AGUNG SETYAWAN

Agungmulyo, 17 Januari 2024

 

Tuesday, January 9, 2024

BETAPA HEBATNYA KEBOHONGAN

Jangan remehkan kebohongan. Kekuatannya mampu meruntuhkan sebuah negara. Kekuatannya pula banyak dipakai oleh raja-raja untuk tetap berada di atas tahta. Maka, adalah naif, jika anda berkata, berbohong hanya dilakukan oleh anak-anak yang tertangkap basah membolos sekolah.

Berbohong adalah kekuatan besar, karena untuk berbohong manusia harus berkekuatan besar pula. Diperlukan kecerdasan tinggi untuk menyusun ribuan argumentasi. Dibutuhkan kekerasan otot baja untukmengubah fakta dan data nyata. Bahkan, manusia harus memicikkan hatinya agar sebuah kebohongan menampakkan wajah kebenaran.

Lihatlah, untuk sebuah kebohongan manusia harus mengerahkan waktu dan usaha yang terbaik pula! Sedangkan untuk bersikap jujur, manusia hanya perlu berlaku apa adanya. Karena itu, jangan terkejut bila banyak orang melihat kebohongan lebih menawan daripada cahaya kejujuran. Di dalam belitan hawa nafsu, kejujuran nyaris tak pernah laku.



 

Monday, January 8, 2024

CINTA KASIH TANPA IKATAN

Saudaraku,…
Rasa kesepian, merasa sendiri saja tanpa teman, merasa terasing dan tidak ada yang mempedulikan, perasaan ini amat ditakuti oleh semua orang. Perasaan ini mendatangkan iba diri dan kesedihan. Karena takut akan rasa kesepian inilah maka semua orang mudah sekali terikat, bahkan suka mengikatkan diri dengan sesuatu. Kita merasa ngeri kalau harus menderita kesepian, maka kita mengikatkan diri dengan isteri, keluarga, sahabat, bangsa, suku kelompok, atau kita mengikatkan diri dengan gagasan-gagasan sehingga kita merasa aman dan merasa “tidak sendirian”. Rasa ngeri membayangkan harus bersendirian inilah agaknya yang membuat kita merasa ngeri akan kematian. Bagaimana kalau kita mati? Kita akan sendirian, akan kehilangan segala-galanya! Inilah yang mendatangkan kengerian, dan karena ini pula maka kita mengikatkan diri dengan segala macam agama atau kepercayaan, sebagai penghibur diri di waktu masih hidup bahwa kalau kita mati kelak, kita akan terbebas daripada “sendirian” itu.

Akan tetapi, benarkah bahwa kesunyian, keheningan, di mana kita berada seorang diri, baik jasmani maupun rohaniah, sendiri tanpa siapapun juga, mendatangkan kengerian? Siapakah itu yang merasa ngeri? Bukankah yang takut itu adalah pikiran yang membayangkan segala keadaan, mengharapkan yang menyenangkan dan menghindarkan yang tidak menyenangkan? Pernahkah kita menghadapi kesunyian ini, kesepian ini, rasa bersendirian ini, menghadapinya, mengamatinya tanpa penilaian, tanpa pendapat dan gagasan tentang kesepian itu? Maukah kita mencoba untuk menyelami kesepian ini, memandangnya tanpa ide-ide tentang kesepian sehingga antara kesepian dan kita tidak ada jarak pemisah lagi? Sehingga kita merupakan sebagian daripada keheningan itu?

Proses badaniah yang menjadi tua, lapuk lalu mati, merupakan hal yang wajar. Kita tidak merasa takut atau ngeri akan hal itu. Yang kita takutkan adalah bagaimana nanti jadinya dengan “kita”! Bagaimana nanti dengan keluarga kita, orang-orang yang kita cinta, dengan harta benda kita, dengan nama kita, kedudukan kita dan sebagainya lagi. Semua ikatan-ikatan itulah yang membuat kita merasa ngeri untuk mati, ngeri untuk berpisah dari semua itu. Kita merasa ngeri karena dengan kehilangan semua itu, kita ini BUKAN APA-APA lagi. 

Kita membayangkan, apakah jadinya dengan kita kalau kita tidak punya keluarga lagi, tiada teman, tiada harta benda, tiada segala yang kesemuanya mendatangkan kesenangan itu? Itulah sebabnya mengapa kita takut akan kematian, takut akan kesepian. Pikiran yang membentuk si aku yang selalu ingin senang dan menjauhi ketidaksenangan, pikiran ini yang merasa ngeri karena membayangkan bahwa semua kesenangan itu akan berpisah dari kita. Akan tetapi, kita dapat merasakan keadaan mati ini selagi kita masih hidup. Jasmani kita masih hidup, akan tetapi kalau batin kita dapat terbebas dari segala ikatan, maka rasa takut akan kehilangan ikatan-ikatan itu tidak ada. 

Dan tanpa adanya rasa takut ini, maka keheningan atau kesunyian akan merupakan sesuatu yang lain sama sekali! Bukankah berarti bahwa kita lalu menjadi seperti patung hidup! Sama sekali tidak. Kita masih hidup di dalam dunia ramai dengan segala aneka ragam, namun batin kita bebas daripada ikatan, sehingga kalau sewaktu-waktu kita harus berpisah, kita tidak akan merasa takut atau ngeri, kita tidak akan merasa berduka. Ikatan selalu menimbulkan rasa takut akan kehilangan dan rasa duka kalau kehilangan. Makin kuat ikatan itu, makin besar rasa takut dan makin besar kedukaan. Sebuah benda saja dapat nenimbulkan ikatan yang demikian kuat sehingga kalau kita kehilangan benda itu, akan timbul rasa duka yang amat sangat. Dapatkah kita terbebas dari ikatan dengan kesemuanya itu?

Ada yang bertanya bahwa kalau kita bebas daripada ikatan dengan keluarga, bukankah itu berarti bahwa kita tidak mencinta keluarga kita lagi? Sama sekali bukan demikian. Cinta kasih sama sekali bukanlah ikatan! Kalau kita mencinta anak kita, benar-benar mencintanya, hal itu bukan berarti bahwa kita harus terikat dengan anak kita itu. Yang ada hanya bahwa kita ingin melihat anak kita berbahagia hidupnya! Sebaliknya, ikatan menimbulkan keinginan untuk menyenangkan diri sendiri, karena memang ikatan diciptakan oleh si aku yang ingin senang tadi. Cinta yang mengandung ikatan bukanlah cinta kasih namanya, melainkan keinginan untuk memuaskan dan menyenangkan diri sendiri. Cinta yang mengikat kepada anak menimbulkan keinginan untuk menguasai anak itu, untuk memperoleh kesenangan batin melalui si anak, dan terasa berat kalau berpisah, karena si aku merasa dipisahkan dengan sumber yang menyenangkan diri. Tidakkah demikian? 

Demikian pula dengan isteri atau suami atau keluarga atau benda, atau juga gagasan. Semua itu hanya merupakan alat untuk menyenangkan diri sendiri dan karenanya menimbulkan ikatan. Cinta kasih baru ada kalau tidak terdapat keinginan untuk menyenangkan diri sendiri. Dan tanpa adanya cinta kasih, tidak mungkin ada kebaikan atau kebajikan, karena tanpa adanya cinta kasih, segala yang nampak baik itu adalah semu, berpamrih, dan segala macam pamrih itu sumbernya adalah pada si aku yang ingin senang.

Tulisan ini dikutip dari :
Cerita silat karya Asmaraman S / Kho Ping Hoo

Sunday, January 7, 2024

JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN ORANG LAIN


“Dan janganlah kamu melupakan kebaikan di antara kamu.”

(QS. Al-Baqarah: 237)

#Nazeer
#motivasipagi
#26umadilAkhir1445H

Wednesday, November 1, 2017

DO'A UNTUK ANAK / KELAHIRAN

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Ada beberapa adab dan do'a yang diambil dari Al-Qur'an dan hadits yang bisa dijadikan rujukan untuk mendo'akan calon anak/anak kita. Saya coba sampaikan beberapa:
1. Perbanyak   saja  baca AL-QUR'AN. Baik oleh calon bapak-nya/suami atau oleh sang calon Ibu/istri.
2. Jaga kelakukan diri dari perbuatan yang tidak baik.Spt: mudah marah, bergunjing, menyakiti makhluk lain, dll.
3. Baca do'a ini : ROBBI HABLII MINASH SHOOLIHIIN ( surat ash-shoffat ayat 100 ) artinya:Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku ( anak ) yang termasuk orang-orang yang sholeh.
4. Baca  do'a  ini :  ROBBI  HABLII  MIN LADUNKA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN, INNAKA SAMII'UD DU'AA'I (surat Ali imran ayat 38 ) artinya : Ya Tuhanku berilah aku dari sisi-Mu keturunan yang baik.Sesungguhnya Engkau Maha mendengar (memperkenankan do'a).
5. Baca  do'a  ini  :  ROBBANAA  HAB  LANAA  MIN  AZWAAJINAA WADZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIN WAJ'ALNAA LILMUTTAQIINA IMAAMAN ( surat Al-furqon ayat 74 ) artinya : Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri kami dan keturunan kami yang menyejukkan hati kami dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang yang bertakwa.
6. Bacaan  ketika  akan  melahirkan memperbanyak membaca do'a antara lain:
* ayat kursi ( surat Al Baqoroh (surat 2) ayat 255 )
* surat Al A'raf ( surat 7 ) ayat 54
* surat Al Falaq ( surat 113 ) ayat 1 - 5
* surat An Naas ( surat 114 ) ayat 1 – 6
7. Bacakan  adzan  ditelinga kanan dan iqomat ditelinga kiri ketika bayi telah lahir, agar jin yang mengganggu kanak-kanak ( ummush shibyan ) tidak akan mengganggu ( hadits riwayat Ibnus Sunni ).
8. Ketika  melihat   anak   yang   baru  lahir  baca do'a ini: INNII U'IIDZUKA BIKALIMAATILLAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAYTHOONIN WA HAAMMATIN WAMIN KULLI 'AYNIN LAAMMATIN ( hadits riwayat Bukhari ) artinya : Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.

Semoga Allah melindungi kita, dan mengampuni semua kesalahan dan keburukan kita. Aamiinn...

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.


PELUANG BISNIS ONLINE
Mau berbisnis sambil bersedekah? Ayo gabung saja di PayTren Ustad Yusuf Mansur. PAYTREN. Solusi bagi Siapa Pun yang ingin Sukses Bisnis secara Cepat dengan Modal Terjangkau!!

Jika Anda tertarik dengan informasi ini atau ingin bergabung bersama kami, silahkan klik link ini : http://agung79.paytreni.com



DENDAM DAN KEKEJAMAN

Dendam membuat kita menjadi kejam. Hal ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat sendiri keadaan batin kita. Dendam melahirkan kebencia...